Jumat, 12 Maret 2010
ESCAPE 2010, Amazing On Stage! Special Live Report from GSG by: Akbar Muhammad Abduh
Malam itu, sekitar pukul 23.00 WIB, Siswa-siswi MAN Insan Cendekia keluar dari GSG dengan kelelahan dan tentunya juga kegembiraan yang tergurat di wajah mereka. Ada apa gerangan? Ternyata di malam minggu tanggal 23 Januari 2010 itu, baru saja diadakan acara musik tahunan terakbar divisi Seni Budaya OSIS yang bernama ESCAPE (Extraordinary Music Event Played At January Evening). ESCAPE 2010 kali ini menunjukkan grafik meningkat dibandingkan tahun lalu. Band-band headliner yang tampil di acara ini qualified dan sangat berwarna dari segi genrenya, mulai dari Experimental/Post-Rock, Funk, Alternative Rock, Rock&Roll, Hip Metal, hingga Pop Rock Indonesia. Acara dimulai pukul 20.00 WIB, acara dipersiapkan dan para penonton yang sudah hadir terpukau dengan lampu bar warna-warni, lampu tembak (strabo), dan lambu sorot GSG yang pertama kalinya dipakai di acara OSIS. Tak disangka-sangka, beberapa saat sebelum band pembuka dari Gycentium maju, lampu bar GSG korslet karena GSG tidak kuat menanggung beban daya listrik lighting. Walaupun begitu, hal itu tidak mempengaruhi animo audiens terhadap band-band yang tampil. Terbukti dari penonton yang ikut ber-sing along ria terutama kaum hawa ketika lagu Your Call-nya Secondhand Serenade dinyanyikan oleh band ‘muqoddimah’.
Headliner pertama yaitu Morning Man’o dengan Experimental/Post-Rock yang diusungnya. Penonton terbawa suasana dan begitu meresapi lagu-lagu yang dibawakan, yaitu First Breath After Coma (Explosions In The Sky) dan 2 lagu buatan mereka sendiri, yaitu Imaji dan Satu Sulang Untuk Enam. Lagu Imaji dengan unsur-unsur etnik Jawa dan instumen tambahan berupa recorder dan pianika. Lagu Satu Sulang Untuk Enam dengan aksi sang frontman yang memainkan gitarnya dengan alat gesek biola. Pada kesempatan kali ini, Morning Man’o mendedikasikan lagunya untuk 6 anak Axivic yang ‘lulus prematur’. Secara umum, penampilan MM cukup spektakuler, skillful, dan ber-sound jernih tentunya. Hanya saja ada masalah teknis sound system yaitu kurang terdengarnya bunyi gitar bass dan gitar dua. Suara recorder dan pianika juga kurang jelas karena hanya ditodongkan ke mikrofon.
Band kedua yang tampil yaitu Talk To Stranger. Nama yang cukup aneh, karena nama itu memang ‘asal nyomot’ dari jargon sebuah website chat random, yaitu Omegle. Band ini mengusung genre Rock & Roll, Sex and Drugs. Tentu saja dua kata terakhir tidak termasuk filosofi mereka, karena para personelnya tergolong alim, apalagi gitarisnya yang merupakan ahli hadits ternama di IC. OK, Back to topic. Mereka membawakan 4 lagu, yaitu Fakta dan Citra (Monkey To Millionaire), Horse (The S.I.G.I.T), The KKK Took My Baby Away (The Ramones) dan 1 lagu buatan mereka sendiri yaitu Don’t Get Too Close. Penonton dibuat jingkrak-jingkrak oleh lagu-lagu mereka yang memang Rock & Roll. Yeah, They Rock & We Roll! Sayangnya, lagi-lagi ada masalah teknis sound system, yaitu kurang terdengarnya gitar bass dan lead guitar. Penampilan TTS juga terlalu kalem untuk ukuran Rock & Roll. Mereka kurang liar dan ganas di panggung.
Band ketiga yang tampil adalah Indies Party. Band ini dengan berani mendobrak tradisi musik IC yang biasanya rock mancanegara, mereka tinggalkan dan mengusung pop Indonesia. Mereka mengaransemen lagu-lagu pop hits Indonesia seperti lagu-lagu hits lama seperti Bayang Semu-nya Ungu, Jadikan Aku Pacarmu-nya Sheila On 7, dan Ceria-nya J-Rocks menjadi nge-rock. Sang vokalis sangat komunikatif dengan penonton sehingga membawa mereka, khususnya angkatan Nozomika ber-sing along ria.
Band keempat yaitu band alumni Escape tahun lalu (Alcatraz), Bejuuw. Mereka membawakan lagu-lagu Slank, The Changcuters, dan Kapten. Band ini berkonsep band lawak ‘gokil-gokilan’. Hal ini terbukti dengan tampilnya Andika sebagai gitaris jadi-jadian dan Agil sebagai additional vocalist yang hanya senyam-senyum di atas panggung. Daya tarik utama band ini adalah aksi mereka yang atraktif, gokil, dan menghibur.
Band kelima yaitu Klinkin Paruk yang merupakan band cover Linkin Park. Mereka membawakan lagu-lagu Linkin Park, yaitu Paper Cut, Figure, dan Bleed It Out. Vokalis yang meng-cover Mike Shinoda sudah baik dan bergaya rapper. Dan yang meng-cover Chester scream-nya sudah bagus namun ada beberapa bagian yang tidak sampai, mungkin karena suaranya habis dan lelah terutama di lagu Bleed It Out. Namun secara umum, penampilan mereka cukup atraktif dan sound-nya jernih.
Band keenam yaitu A Path In The Brightside yang juga merupakan band alumni Alcatraz seperti halnya Bejuuw. Kali ini mereka tidak mengusung Metal Emo lagi, melainkan Funk. Walaupun para kaum hawa me-request lagu single APB yang sudah dirilis lama yaitu Trust Nobody, para punggawa band tak bergeming dan tetap maju dengan semangat Funk. Pada acara kali ini, APB membawakan Super Funk (Funky Kopral), I Feel Good (James Brown), dan Kala Cinta Menggoda-nya Chrisye. Mereka mengaransemen I Feel Good dan Kala Cinta Menggoda menjadi Funk. Sambutan penonton sangat meriah, terutama di lagu I Feel Good yang menghibur dengan vokalis APB yang 'kejedot' leher bass dan juga gaya gokilnya. Di lagu Kala Cinta Menggoda, penonton ber-sing along ria menyanyikan lagu Alm. Chrisye.
Band ketujuh, berarti yang terakhir, yaitu SOSCOM (Social Community). Meskipun Escape ini bukan acara kelas seperti halnya acara-acara OSIS lainnya, tapi Soscom ikut-ikutan dan merecoki acara kali ini dengan anak-anak IPS-nya. Pada acara kali ini, Soscom mengusung Alternative Rock dengan lagu-lagu hits seperti Dirty Little Secret (The All-American Rejects), The War (Angels & Airwaves), dan Uprising (Muse). Sayangnya, lagi-lagi ada kendala teknis sound system. Ya, lagi-lagi suara bassnya nyaris tak terdengar. Ini amat disayangkan karena lagu Uprising sangat dominan suara bassnya. Vokalnya juga sudah cukup baik, namun kurang komunikatif dengan penonton dan suka mondar-mandir 'nggak jelas'. Ada komentar dari salah seorang juri, yaitu Popeng dari Civeramoz. Dia berkomentar hanya 2 kata saja: Band Gay.
Akhirnya tibalah di penghujung acara, band penutup tampil dengan lagu Gifts & Curses-nya Yellowcard. Sedangkan anak acara menghitung nilai dari juri dan juga mengurang-ngurangi nilai band-band yang 'korupsi' waktu. Secara umum, Escape kali ini cukup spektakuler dan memuaskan audiens. Jarang ada distorsi kotor yang dianggap berisik oleh sebagian besar siswi. Video tapping yang dibuat oleh para band juga bagus-bagus, terutama band-band Nozomika. Sedangkan video tapping band-band Axivic terkesan sembarangan dan tidak niat.
Berikut adalah para juara Escape 2010:
-Juara 1: Klinkin Paruk
-Juara 2: A Path In The Brightside
-Juara 3: Morning Man'o
-Best Vocalist :Bastian Arif Wicaksono
-Best Guitarist :Ahmad Zaenul Ihsan
-Best Bassist :Garda Yulada Asyuhur
-Best Drummer :Rahmat Syahrir Romdlon
Langganan:
Postingan (Atom)